Terdapat bukti nyata hubungan biologis dan linguistik antara masyarakat Malagasi (penduduk asli Madagaskar) dan penduduk Indonesia meski terpisah Samudra Hindia di lepas pantai timur Afrika. Akulturasi berawal sejak migrasi bahari dari Nusantara ke Madagaskar pada sekitar abad VI sampai VIII. Masyarakat Nusantara terbukti sebagai pelaut yang ulung dan tangguh mampu mengarungi samudra nan luas meski teknologi masih terbatas pada zaman itu.
Migrasi bangsa Austronesia dari Nusantara yang diduga orang Banjar yang berlayar dari Kalimantan Selatan ke Madagaskar, sekitar 1.000-1.200 tahun lalu dan kemudian bercampur dengan orang Bantu yang datang dari Afrika Selatan. Perpaduan ini membentuk bangsa Malagasi, penghuni awal Pulau Madagaskar. Orang Banjar merupakan campuran dari suku Melayu dengan Dayak Maanyan sejak sekitar 1.500 tahun lalu.