logo Kompas.id
KolomBunga Deposito Tak Indah Lagi
Iklan

Bunga Deposito Tak Indah Lagi

Mungkin sudah bukan eranya beternak uang di deposito karena pada dasarnya deposito bukanlah instrumen investasi. Jika ingin mencari tambahan ”cuan”, berinvestasilah di instrumen-instrumen pasar modal.

Oleh
MUHAMMAD FAJAR MARTA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dvFozHxVxwJLhI870m87-t2E8i8=/1024x1199/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2020%2F01%2F01%2F20200101-Opini-6_web_86087786_1577889766_jpg.jpg

Kita tentu pernah mendengar ungkapan ”bunga mawar tak seindah bunga deposito”. Ungkapan ini lahir untuk menggambarkan betapa menariknya suku bunga deposito atau simpanan berjangka di perbankan. Betapa tidak, pada awal 2000-an, bunga deposito bisa menyentuh angka 16 persen per tahun. Bahkan, saat krisis moneter menghantam Indonesia pada 1997-1998, bunga deposito meroket hingga 60 persen. Dengan bunga ”seindah” itu, siapa pun pasti berharap memiliki deposito. Tanpa berpeluh dan berkeringat, uang dalam jumlah besar datang sendiri dari bunga deposito.

Namun, itu dulu. Rasa-rasanya kini, ungkapan ”bunga mawar tak seindah bunga deposito” sudah tak tepat lagi. Mungkin sekarang, bunga mawar yang jauh lebih indah ketimbang bunga deposito.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan