logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊMelatih Indera Penciuman pada ...
Iklan

Melatih Indera Penciuman pada Anosmia

Kehilangan kemampuan menghidu yang berlanjut pasca-Covid-19 dialami sejumlah orang. Ada cara mudah untuk mengatasi tanpa obat.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mFEx7Lad0QzCzTChuqu3lT9p_5Y=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F2b4a5de6-654e-4d6a-a1e7-b96d209717c6_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Warga membaui air sumur yang tercemar abu kebakaran kilang. Kebakaran di Pertamina Cilacap telah dinyatakan padam pada Minggu (14/11/2021) pukul 07.45. Hilangnya kemampuan membaui pada penderita Covid-19 sering kali berlanjut meski yang bersangkutan sudah sembuh dari Covid-19.

Covid-19 memicu anosmia pada sebagian orang. Anosmia sering kali tak hilang seiring kesembuhan. Bahkan, ada yang berlanjut mengalami parosmia.

Anosmia adalah kondisi kehilangan sensasi penciuman atau kemampuan menghidu.  Adapun parosmia adalah distorsi bau atau persepsi pengalaman penciuman yang tidak menyenangkan. Saat menghidu, bukan bau yang biasa dikenal yang tercium, melainkan bau menyimpang tak tertahankan. Misalnya, aroma lemon tercium sebagai kubis busuk atau cokelat berbau seperti bensin.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan