Cuci Tangan Pakai Sabun, Perilaku Sederhana Bermanfaat Besar
Pada 2018, populasi yang mempunyai kebiasaan cuci tangan yang benar masih di bawah 50 persen. Pada masa pandemi Covid-19, sudah naik ke sekitar 75 persen populasi.
JAKARTA, KOMPAS — Cuci tangan memakai sabun terkesan merupakan perilaku sederhana. Namun, kebiasaan baik tersebut sudah menyelamatkan banyak nyawa, membantu mencegah penularan Covid-19 lebih luas, menurunkan kematian karena diare, dan membantu membantu menekan potensi wabah raya yang berpusat dan berawal dari Indonesia.
Praktik cuci tangan meningkat drastis sejak pandemi Covid-19 di Indonesia dimulai Maret 2020 lalu. ”Meskipun tidak 100 persen memutus penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, tetapi mampu membatasi penularan pada batas tertentu,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 yang juga Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Kepresidenan Jakarta, Jumat (15/10/2021), yang bertepatan dengan peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia.