logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊIkatan Dokter Indonesia...
Iklan

Ikatan Dokter Indonesia Meminta Tenaga Kesehatan di Papua Dilindungi

Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dilindungi secara internasional dari segala penyerangan ataupun peperangan dan konflik. Itu harus berjalan agar masyarakat tetap mendapatkan layanan primer ini.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U-kN_BlyLO6SP0KmdxCjZBtwR_g=/1024x678/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F71e35b54-460d-428f-a5c3-3d0c6af8ae94_jpg.jpg
POLRES PEGUNUNGAN BINTANG

Tenaga kesehatan berjalan kaki mengelilingi Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Kamis (16/9/2021). Aksi ini sebagai ungkapan dukacita dan penghormatan bagi Gabriella Meilani, tenaga kesehatan yang menjadi korban dalam aksi penyerangan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Kiwirok.

JAKARTA, KOMPAS β€” Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Papua menyesalkan penyerangan fasilitas kesehatan yang menewaskan satu tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pengunungan Bintang, Papua. Mereka meminta agar tenaga kesehatan dilindungi sehingga bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

”Di mana pun tenaga kesehatan harusnya dilindungi, terlepas dari situasi apa pun. Kita juga belum selesai berperang dengan pandemi dan banyak nakes (tenaga kesehatan) yang gugur. Konflik tidak boleh menyerang nakes dan faskes (fasilitas kesehatan), ini sudah ada dalam Konvensi Geneva,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Papua Donald Aronggear, dalam keterangan pers secara daring, Jumat (17/9/2021).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan