logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊPandemi Pengaruhi Pemikiran...
Iklan

Pandemi Pengaruhi Pemikiran Bunuh Diri

Kecenderungan orang untuk menyakiti hingga bunuh diri tampak selama pandemi Covid-19. Publik perlu turun tangan mencegah kejadian bunuh diri dengan menanamkan empati.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/88e8hz09hGhqYt6yRioHLJG7Lxo=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fanisa-BH_1595069133.jpg
KOMPAS/DHANANG DAVID

AIL (16), penyintas upaya bunuh diri, menunjukkan luka bekas silet di tangannya ketika ditemui di Jakarta, Sabtu (4/7/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Situasi pandemi Covid-19 memengaruhi kecenderungan orang Indonesia untuk melukai diri hingga berpikir untuk bunuh diri. Pencegahan bunuh diri butuh peran orang sekitar, antara lain dengan peka membaca tanda bunuh diri, tidak memberi stigma negatif, dan memberi tempat aman untuk bercerita.

Hal itu sesuai dengan Laporan Perilaku Penggunaan Layanan Kesehatan Mental di Indonesia seri pertama yang rilis pada September 2021. Laporan tersebut digarap Into The Light Indonesia, komunitas pencegahan bunuh diri, bersama Change.org.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan