logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊIsolasi Mandiri dan Manajemen ...
Iklan

Isolasi Mandiri dan Manajemen Emosi

Saat isolasi mandiri, menjaga kondisi fisik dan jiwa sama-sama penting. Pasien tidak perlu berpikir yang berat-berat untuk sementara waktu. Cukup pusatkan perhatian pada kesembuhan.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aLK8ClK3y6tPn72i2VimN9LfYoA=/1024x567/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F20210702cokd-bali-terapkan-ppkm-darurat-covid_1625226987.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Kasus Covid-19 di Bali yang pernah landai belakangan kembali meningkat. Warga di lingkungan Dusun/Banjar Teruna Sari, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (2/7/2021), masih menjalankan isolasi mandiri setelah sejumlah warga terpapar penyakit Covid-19.

Saat isolasi mandiri, menjaga kondisi fisik dan jiwa sama-sama penting, apalagi saat kenaikan kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Pasien tidak perlu berpikir yang berat-berat untuk sementara waktu. Cukup pusatkan fokus ke kesembuhan.

Dalam buku The Secret oleh Rhonda Byrne, penyembuhan berkaitan dengan pikiran yang positif dan jernih. Penyembuhan lewat pikiran berjalan selaras dengan konsumsi obat-obatan. Mengontrol pikiran dapat dilakukan setiap orang dalam dirinya, terlepas dari hal yang terjadi di sekitarnya.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan