logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊGerakan Nasional untuk Atasi...
Iklan

Gerakan Nasional untuk Atasi Tengkes

Upaya menurunkan angka tengkes di Indonesia harus dilakukan melalui penyuluhan langsung ke setiap individu hingga tingkat pedesaan dan daerah terpencil. Melalui upaya ini, penurunan tengkes dinilai akan lebih optimal.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/otGhSXaP8y3ERiSj39N0JfI_NLA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fddba55f3-e7f7-415e-b035-3826bd9aa656_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Bayi ditimbang di Posyandu Bougenvile, Larangan Selatan, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (11/1/2020). Pemeriksaan kesehatan, tumbuh kembang balita, serta pemberian imunisasi dilakukan secara berkala sebulan sekali. Posyandu adalah garda terdepan pelayanan kesehatan bayi dan anak balita di Indonesia, termasuk penanggulangan tengkes (stunting).

JAKARTA, KOMPAS β€” Upaya menurunkan angka tengkes atau stunting baru berjalan efektif dan optimal apabila menyasar langsung ke tiap individu hingga ke level pedesaan atau daerah terpencil lain. Melalui gerakan nasional Indonesia bebas stunting 2030, tengkes diharapkan bisa menjadi isu nasional agar makin banyak pihak menaruh perhatian terhadap persoalan kesehatan tersebut.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo menyampaikan, selain di daerah terpencil, penanganan tengkes harus dilakukan dengan cara memberikan pemahaman di wilayah yang tercatat memiliki kasus terbanyak seperti Nusa Tenggara Timur. Sebab, tingkat pemahaman dan kesadaran terhadap tengkes di wilayah itu masih amat minim.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan