logo Kompas.id
KesehatanMenguji dengan Bakteri dan...
Iklan

Liputan Investigasi

Menguji dengan Bakteri dan Cairan Seharga Emas

Pengujian masker medis membutuhkan beragam proses rumit yang memakan waktu. Tak sekadar membongkar lapisan masker, para peneliti harus memelihara bakteri hingga membeli cairan penguji yang harganya setara emas.

Oleh
Irene Sarwindaningrum, Insan Alfajri, Dhanang David Aritonang, Andy Riza Hidayat
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/eXNcdswJYB0ZlM6W57P-rVKlpo8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fd25629b0-217b-4238-bdb7-03415a5553fe_jpg.jpg
KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM

Masker berlabel N95 tengah diuji untuk memperoleh parameter filtrasi bakteri (BFE) di dalam kotak biological safety cabinet yang sudah dilengkapi HEPA filter di Laboratorium Mikrobiologi dan Teknologi Bioproses di Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung, Rabu (31/3/2021).

Pengujian masker medis membutuhkan beragam proses rumit yang memakan waktu. Para peneliti harus memelihara bakteri hingga membeli cairan penguji yang harganya setara emas.

Tiga parameter diujikan dalam pengujian masker medis di Laboratorium Kualitas Udara Institut Teknologi Bandung (ITB). Ketiganya ialah uji daya saring bakteri (BFE), daya saring partikel (PFE), dan beda tekan atau berapa mudah masker dapat digunakan untuk bernapas bagi penggunanya.

Editor:
khaerudin, M Fajar Marta
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Menguji dengan Bakteri dan Cairan Seharga Emas".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.