logo Kompas.id
KesehatanMutasi E484K Terjadi Simultan,...
Iklan

Mutasi E484K Terjadi Simultan, Termasuk di Indonesia

Mutasi E484K di Indonesia muncul dari mutasi lokal. Kombinasi varian B.1.1.7 yang lebih menular dan mematikan dengan E484K dalam menghindari kekebalan menjadikannya kian mengkhawatirkan.

Oleh
Ahmad Arif
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nFLLZBKPA9xg5DZmY-Y1bShcawA=/1024x610/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F6184578d-f317-4968-b500-33d0f16c8a64_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Petugas mendata ulang warga lansia yang akan mengikuti vaksinasi Covid-19 di SD Negeri 01 Kelapa Dua, Jakarta Barat, Senin (29/3/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Mutasi E484K ditemukan  secara simultan pada berbagai varian baru SARS-CoV-2 di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Mutasi ini merupakan bentuk adaptasi evolutif virus penyebab Covid-19 untuk menyiasati antibodi sehingga dikhawatirkan bisa menurunkan efektivitas vaksin.

”Mutasi E484K ini ditemukan pada varian-varian utama SARS-CoV-2 di dunia. Misalnya, tiga varian baru yang saat ini mendominasi, B.1.351 dari Afrika Selatan, P1 dari Brasil, dan sebagian B.1.1.7 dari Inggris, diketahui telah membawa mutasi E484K,” kata peneliti genomik molekuler dari Aligning Bioinformatics dan anggota konsorsium Covid-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto, di Jakarta, Senin (29/3/2021).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan