logo Kompas.id
โ€บ
Kesehatanโ€บVarian B.1.1.7 Tingkatkan...
Iklan

Varian B.1.1.7 Tingkatkan Risiko Kematian 64 Persen

Studi terbaru membuktikan, varian baru B.1.1.7 yang sudah menyebar di banyak negara, termasuk Indonesia, bisa meningkatkan kematian rata-rata 64 persen. Kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk mencegah penularannya.

Oleh
Ahmad Arif
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OjKq-MVpwY1lQIHvFkWEkk8gRSQ=/1024x586/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fc60b78f1-5809-417e-8f6e-94010e7eaebf_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara ekskavator digunakan untuk pembuatan akses jalan di lahan tempat pemakaman jenazah khusus Covid-19 di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (3/3/2021).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Varian baru B.1.1.7 yang sudah menyebar di 94 negara, termasuk Indonesia, terbukti bisa meningkatkan kematian rata-rata 64 persen lebih tinggi dibandingkan varian lama SARS-CoV-2. Temuan baru ini menuntut pentingnya upaya pencegahan varian ini di komunitas.

Studi ini dipublikasikan dalam British Medical Journal pada 10 Maret 2021. Ahli pemodelan dari University of Exeter, Robert Challen, dan epidemiolog dari University of Bristol, Leon Danon, menjadi penulis utama studi.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan