logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊSurveilans Genomik Indonesia...
Iklan

Surveilans Genomik Indonesia Peringkat Ke-7 di ASEAN

Berdasarkan jumlah total genom yang didaftarkan ke bank data GISAID, Indonesia hanya menempati peringkat ke-7 dari 10 negara di Asia Tenggara. Dalam hal ini, Indonesia hanya lebih baik dari Myanmar, Filipina, dan Laos.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/THd-fqD9s9yUnx1tJMgM95asaqk=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fbdb1c49d-871c-4341-ad2a-2738f0aea240_JPG.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Petugas BPBD Kota Padang menyemprotkan cairan disinfektan di salah satu kelas di SMP 10 Padang, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat, Selasa (16/2/2021). Penyemprotan disinfektan dilakukan karena dua guru di sekolah itu positif Covid-19. Pembelajaran tatap muka di sekolah itu dihentikan sementara hingga keluar hasil tes usap PCR guru, pegawai, dan siswa

JAKARTA, KOMPAS β€” Kapasitas surveilans genomik Indonesia untuk mendeteksi varian baru SARS-CoV-2 dinilai masih sangat kurang. Berdasarkan jumlah total genom yang didaftarkan ke bank data GISAID, Indonesia hanya menempati peringkat ke-7 dari 10 negara di Asia Tenggara.

Peneliti genomik molekuler dari Aligning Bioinformatics dan anggota konsorsium Covid-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto, di Jakarta, Selasa (16/2/2021), mengatakan, berdasarkan analisis yang dilakukannya dari data GISAID dan Worldometers, Indonesia baru mendaftarkan 394 total genom SARS-CoV-2. Jumlah ini hanya 0,03 persen dari total kasus Covid-19 di Indonesia.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan