Plasma Penyembuhan, Harapan dan Tantangannya
Pemberian terapi konvalesen telah menjadi gerakan di Indonesia. Namun, perlu diingat bahwa terapi ini masih berupa uji klinis yang membutuhkan kehati-hatian agar tidak membahayakan pasien dan menimbulkan mutasi virus.
Plasma penyembuhan telah menjadi gerakan solidaritas dan pemberi harapan melawan Covid-19. Namun, selain manfaatnya yang masih menjadi perdebatan, riset terbaru menunjukkan, pemberian terapi ini yang tidak tepat bisa memicu mutasi virus korona jadi lebih menular.
Penggunaan plasma konvalesen atau plasma penyembuhan dalam pencegahan dan pengobatan infeksi penyakit menular telah dilakukan lebih dari 100 tahun. Garroud O dan tim dalam kajiannya di jurnal Transfussion Clinique et Biologique edisi Januari 2016 menyebutkan, plasma penyembuhan telah digunakan saat pandemi flu Spanyol (H1N1) pada 1917β1918 dan diterapkan ketika epidemi virus mengancam populasi rentan, seperti saat wabah Ebola di Afrika Barat pada 2013-2015.