logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊYang Berhasil dan Yang Masih...
Iklan

Yang Berhasil dan Yang Masih Dinanti

Vaksinasi untuk mencegah penularan penyakit dikenal lebih satu abad. Teknologi disempurnakan seiring berjalannya waktu. Di akhir dekade kedua abad 21, kita menyaksikan penemuan vaksin tercepat dalam sejarah manusia.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nqFEYXY_NbUcZv2pc5fc9RoW4ic=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F8f9bcbe9-5b6c-45c4-a253-3c91e555b5da_JPG.jpg
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Penyuntikan vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan di Puskesmas Kelurahan Palmerah II, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Jumat (15/1/2021).

Pemanfaatan vaksin sebagai upaya agar tak tertular penyakit terentang lebih dari satu abad. Ratusan tahun sebelumnya, vaksinasi sederhana telah dilakukan. Biarawan Budha minum racun ular agar kebal gigitan ular. Selain itu, praktik variolasi, mengoleskan cacar sapi pada kulit orang sehat yang dilukai agar kebal terhadap penyakit tersebut, umum dilakukan pada abad 17 di China.

Cara itu pula yang dipraktikkan Edward Jenner di Inggris, saat menorehkan virus cacar sapi ke lengan anak laki-laki berusia 13 tahun, James Phipps, tahun 1796. Hasilnya, anak itu kebal terhadap cacar, penyakit yang dianggap mengerikan waktu itu.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan