logo Kompas.id
โ€บ
Kesehatanโ€บEpidemiolog: Indonesia Perlu...
Iklan

Epidemiolog: Indonesia Perlu Evaluasi Cakupan Vaksin

Dengan adanya laporan lebih rinci tentang efikasi vaksin Sinovac di Brasil yang hanya 50,4 persen, Pemerintah Indonesia perlu mengevaluasi kembali besaran target cakupan vaksinasi ke masyarakat.

Oleh
Ahmad Arif
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gUlPZfKgHu6L5WehhzUT8QfHEN0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2Feae296ed-5b25-4106-a142-7b6e1aa9af7e_JPG.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Seorang tenaga kesehatan mempersiapkan dosis untuk penyuntikan vaksin Covid-19 dalam simulasi di Puskesmas Kawatuna, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (13/1/2020).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Dengan adanya laporan lebih rinci tentang efikasi vaksin Sinovac di Brasil hanya 50,4 persen, Pemerintah Indonesia perlu mengevaluasi kembali besaran target cakupan vaksinasi ke masyarakat. Sekalipun sudah diberikan vaksin, upaya pengendalian pandemi ini masih membutuhkan optimalisasi tes, lacak, isolasi, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat sampai wabah bisa dieliminasi.

โ€Tingkat efikasi (kemanjuran) akan memengaruhi berapa banyak target cakupan vaksinasi ini harus diberikan kepada masyarakat untuk mencapai herd immunity (kekebalan kawanan/kelompok). Semakin kecil efikasinya, cakupan pemberian vaksin harus semakin besar guna menciptakan kekebalan kawanan,โ€ kata epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia, Dicky Budiman, Rabu (13/1/2021).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan