Pengawasan dan Edukasi Dinilai Minim, Kental Manis Masih Dianggap Susu
Hasil penelitian Yaici, PP Aisyah, dan PP Muslimat NU, 1 dari 7 anak di Indonesia mengonsumsi produk kental manis setidaknya sekali dalam sehari. Ada juga 28,96 persen responden ibu menyatakan kental manis sebagai susu.
JAKARTA, KOMPAS β Pemahaman masyarakat akan peruntukan kental manis sebagai bahan makanan masih kurang. Tidak sedikit orangtua yang masih memberikan produk kental manis pada anaknya sebagai pengganti susu pertumbuhan. Padahal, konsumsi kental manis yang berlebihan dapat menyebabkan malanutrisi dan gangguan kesehatan jangka panjang.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (Yaici) bersama dengan PP Aisyiyah dan PP Muslimat NU, satu dari tujuh anak di Indonesia mengonsumsi produk kental manis setidaknya sekali dalam sehari. Selain itu, 28,96 persen dari ibu yang menjadi responden mengatakan kental manis adalah susu pertumbuhan.