logo Kompas.id
โ€บ
Kesehatanโ€บWaspadai Hipertensi Paru pada ...
Iklan

Waspadai Hipertensi Paru pada Pasien Gangguan Jantung Bawaan

Deteksi dini serta penapisan yang lebih masif diperlukan, terutama kepada pasien dengan gangguan jantung bawaan. Ini karena sebagian besar pasien hipertensi paru memiliki gangguan jantung bawaan.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_vLuvd7jt5lUcLSac0UqIQN2XSI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F75119093_1548604285.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Sulis Pattimura (10), gadis cilik asal Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, yang menderita gizi buruk, dibaringkan ibunya, di tempat tidur Rumah Sakit Umum Daerah Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Jumat (21/12/2018). Penyakit jantung yang diderita Sulis membuat tubuhnya terus mengurus.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Diperkirakan jumlah pasien hipertensi paru di Indonesia mencapai 25.000 pasien. Namun, baru sekitar 800 pasien yang telah terdiagnosa. Deteksi dini serta penapisan yang lebih masif diperlukan, terutama pada pasien dengan jantung bawaan. Ini karena sebagian besar pasien hipertensi paru memiliki gangguan jantung bawaan.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Lucia Kris Dinarti, mengatakan, dari 1.262 pasien yang diteliti, setidaknya ditemukan 87 persen pasien hipertensi paru yang memiliki penyakit jantung bawaan. Sementara 12 persen pasien tidak diketahui penyebabnya dan 1 persen lainnya disebabkan oleh penyakit lain, seperti HIV dan lupus.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan