logo Kompas.id
โ€บ
Kesehatanโ€บKurangi Risiko Penularan...
Iklan

Kurangi Risiko Penularan Covid-19 Selama Unjuk Rasa

Unjuk rasa meningkatkan risiko penularan Covid-19. Belajar dari unjuk rasa di sejumlah negara, risiko ini bisa dikurangi jika pengunjuk rasa dan aparat keamanan menerapkan protokol kesehatan.

Oleh
Ahmad Arif
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nzCXUCM2mTmXpLSPBWUxTS3bgrs=/1024x638/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Faa2a2ddb-2714-4348-a3b9-d0924588930a_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Orangtua menerima informasi mengenai anaknya yang ditahan pasca-kerusuhan unjuk rasa menolak pengesahan RUU Cipta Kerja di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (9/10/2020). Setelah menjalani tes cepat Covid-19 dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi, pengunjuk rasa yang sebagian besar adalah pelajar bisa kembali pulang.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Unjuk rasa yang marak terjadi berisiko meningkatkan risiko penularan Covid-19. Namun, belajar dari unjuk rasa di sejumlah negara lain, risiko ini bisa dikurangi jika pengunjuk rasa dan aparat keamanan menerapkan protokol kesehatan.

โ€Berkumpulnya orang dalam jumlah besar seperti unjuk rasa ataupun kampanye pemilihan kepala daerah pasti akan meningkatkan risiko penularan. Untuk mencegah tentu dengan meredam sumber masalahnya agar tidak ada unjuk rasa. Tetapi, di luar ranah epidemiologi,โ€ kata ahli epidemiologi Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, Jumat (9/10/2020).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan