Remaja Tak Terlindungi dari Jerat Produk Tembakau, Bonus Demografi Dipertaruhkan
Kebiasaan merokok sejak usia muda dapat berpengaruh pada status kesehatan di masa depan. Remaja usia 10-24 tahun yang merokok berisiko 1,8 kali lebih besar mengalami gangguan kesehatan dibandingkan dengan yang tidak.
JAKARTA, KOMPAS β Jumlah perokok pemula di Indonesia cukup tinggi. Pembatasan akses rokok pada masyarakat perlu diperketat, terutama pada anak dan remaja. Jika tidak ada komitmen yang kuat untuk mengatasi hal tersebut, kualitas sumber daya manusia di masa depan akan menurun sehingga target pembangunan nasional pun terancam.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan, prevalensi perokok pada usia 10-18 tahun sebesar 7,2 persen. Jumlah itu terus meningkat menjadi 8,8 persen pada 2016 (Survei Indikator Kesehatan Nasional) dan mencapai 9,1 persen pada 2018 (Riskesdas).