logo Kompas.id
โ€บ
Kesehatanโ€บDeteksi Dini Penyakit...
Iklan

Deteksi Dini Penyakit Leptospirosis dari Puskesmas

Deteksi dini pasien sejak di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan, yakni puskesmas, dapat mencegah terjadinya kasus leptospirosis berat.

Oleh
PRADIPTA PANDU
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pFYDh8gCJW9u8uJMuQmg8DyRUyU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fa9a3d432-47a8-4493-9b44-c9dd3fa42546_jpg.jpg
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA

Kondisi pascabajir di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Masyarakat terdampak banjir dan longsor di wilayah Jabodetabek berisiko mengalami berbagai jenis penyakit akibat lingkungan kotor, seperti ISPA, leptospirosis, dan diare.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Sistem kewaspadaan dini sangat penting dilakukan sebagai upaya deteksi ataupun pencegahan penyebaran leptospirosis atau penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira sp. Deteksi dini pasien sejak di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan, yakni puskesmas, dapat mencegah terjadinya kasus leptospirosis berat.

Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pegembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Ristiyanto mengemukakan, penentuan indikator sistem kewaspadaan dini (SKD) dapat dilihat dari fluktuasi kasus, karakteristik lingkungan, serta rasio antara manusia dan tikus yang terinfeksi bakteri Leptospira sp.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan