Perjuangan ODHA Mendapatkan Obat ARV
Saat pandemi virus korona, perjuangan hidup orang dengan HIV atau ODHA kian terasa karena mereka dihadapkan pada kelangkaan obat antiretroviral (ARV).
Sebelum pandemi Covid-19, perhatian untuk orang yang hidup dengan HIV sudah minim. Kini, di tengah wabah virus korona baru (SARS-CoV-2), penyebab penyakit Covid-19, perjuangan hidup orang dengan HIV atau ODHA kian terasa karena mereka dihadapkan pada kelangkaan obat antiretroviral (ARV) yang sangat penting untuk menunjang aktivitas mereka.
ARV merupakan obat yang berguna untuk menekan laju pertumbuhan virus HIV dalam tubuh pasien HIV. Obat ini penting untuk memastikan pasien dapat menjalani hidup normal, seperti bekerja dan berkeluarga, tanpa menularkan virus kepada pasangan dan anak-anaknya. Di Indonesia, sebanyak 140.000 orang dengan HIV menjalani pengobatan ARV.