logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊPemulung Hadapi Berlipat...
Iklan

Pemulung Hadapi Berlipat Masalah Saat Pandemi Covid-19

Masalah pemulung berlipat ganda saat pandemi Covid-19. Produksi sampah menurun. Mereka tak leluasa blusukan karena ada pembatasan sosial. Harga material pulungan turun. Pun mereka rentan terinfeksi virus korona baru.

Oleh
TIM KOMPAS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qjV0lCeV2730gh-VWZVA4GufpDk=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FTematik-Pemulung_89176169_1589131363.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Pemulung mencari sampah yang masih dapat dimanfaatkan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (9/5/2020). Sebagian besar pemulung masih bekerja tanpa menggunakan alat pelindung diri yang memadai saat risiko pekerjaan mereka meningkat selama pandemi Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pandemi Covid-19 membuat kehidupan para pemulung semakin sulit. Berbagai persoalan kini mereka hadapi, mulai dari makin terbatasnya gerak dalam memulung akibat penerapan pembatasan sosial berskala besar di sejumlah tempat, rentan terinfeksi virus korona baru saat bersentuhan dengan sampah, hingga risiko tak terjangkau bantuan sosial.

Pada saat yang sama, jumlah sampah juga cenderung berkurang selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan banyak tempat penampungan sampah yang tutup.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan