logo Kompas.id
โ€บ
Kesehatanโ€บRSPI Sulianti Saroso: Saksi...
Iklan

RSPI Sulianti Saroso: Saksi Penanganan Sampar di Indonesia

RSPI Sulianti Saroso merayakan 26 tahun di tengah pandemi Covid-19, Selasa (21/4/2020). Rumah sakit ini menjadi saksi penanganan aneka wabah penyakit di Indonesia.

Oleh
INSAN ALFAJRI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Rck0HvpXaXaUTw0duJjaymLlQ5k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200302_ENGLISH-COVID-19_B_web_1583158577.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Suasana Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). Di rumah sakit ini dirawat dua warga Depok, Jawa Barat, yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Dua warga ini diketahui berkontak langsung dengan warga Jepang saat berkunjung ke Indonesia yang belakangan diketahui terjangkit Covid-19.

Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti  Saroso genap berusia 26 tahun, Selasa (21/4/2020). Selama berdiri, rumah sakit ini menjadi saksi penanganan wabah di Indonesia. Di tengah pandemi Covid-19, muncul dorongan untuk memperluas rumah sakit serupa agar kita lebih siap menghadapi wabah sampar di masa depan.

RSPI Sulianti Saroso berdiri pada 21 April 1994. Rumah sakit ini merupakan pengembangan dari RS Karantina, yang dibangun sejak 1958 di kompleks Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta Utara. RS Karantina tergusur oleh perluasan terminal peti kemas. Rumah sakit baru itu dibangun di atas tanah seluas 3,5 hektar dan bangunan utama seluas 8.915 meter persegi, berlantai tiga, dengan kapasitas tempat tidur 140 buah dan 7 bangunan penunjang seluas 635 meter persegi (Kompas, 22 April 1994).

Editor:
agnesrita
Bagikan