logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊPenyintas Tuberkulosis di...
Iklan

Penyintas Tuberkulosis di Garda Depan

Proses pengobatan tuberkulosis atau TB kadang terasa berat sehingga rasanya ingin menyerah. Para penyintas yang paham beratnya pengobatan kini turun tangan merangkul pasien untuk sembuh bersama.

Oleh
Sekar Gandhawangi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZYQSrdp1_-icIcCu8oncfISe_3Q=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_22544171_50_1.jpeg
Kompas

Seorang pria menandatangani formulir untuk memberikan sampel dahak pada 24 Maret 2018 di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta. Rumah sakit itu memberikan layanan pengujian resistensi kuman terhadap obat-obatan antituberkulosis.

Proses pengobatan tuberkulosis atau TB terasa berat dan lama sehingga sebagian penderita ingin menyerah. Para penyintas yang paham beratnya pengobatan itu pun turun tangan merangkul pasien untuk sembuh bersama.

Seusai batuk berdarah pada 2007, Dewi Wulan (37) dinyatakan positif TB. Ia pun setuju menjalani program pengobatan selama enam bulan. Namun, beberapa bulan setelah pengobatan selesai, Dewi kembali batuk berdarah hingga akhirnya koma selama sehari.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan