Kanker Kian Mengancam, Deteksi Dini Masih Lemah
Sebagian warga masih akrab dengan risiko pemicu kanker. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kesadaran bahaya kanker, masih belum mendorong warga melakukan pencegahan.
JAKARTA, KOMPAS โKasus kanker terus meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagian besar masyarakat sudah sadar akan ancaman kanker. Namun ini tidak mendorong tiap orang melakukan pencegahan, apalagi deteksi dini. Faktor risiko pemicu kanker lebih sering dilakukan, mulai dari pola hidup tidak sehat, kurang aktivias fisik, merokok, dan konsumsi makan berlebihan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, kematian akibat kanker naik dari 7,6 juta jiwa tahun 2008 menjadi 9,5 juta jiwa pada 2018. Kanker trakea, bronkus, dan paru-paru termasuk jenis kanker terbanyak penyebab kematian. Di Asia Tenggara, pada 2018 Indonesia menempati urutan pertama jumlah penderita baru kanker, yakni 348.809 orang, terutama kanker payudara, serviks, paru-paru, hati, dan nasofaring.