logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊUtamakan Peternak Rakyat yang ...
Iklan

Utamakan Peternak Rakyat yang Terdampak Demam Babi Afrika

Pemerintah dinilai perlu fokus pada nasib peternak rakyat yang terdampak penyakit demam babi afrika atau ASF. Wujudnya dapat berupa kompensasi bagi peternak rakyat dan kerja sama penerapan biosekuritas.

Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DylJ2o3EG7ko_MaddXMr7QxyPKQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191218_ENGLISH-DEMAM-BABI-AFRIKA_B_web_1576678453.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Peternak menunjukkan ternak babinya yang diduga terjangkit demam babi afrika (ASF) di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (9/12/2019). Sebanyak 23.000 ternak babi mati di 16 kabupaten di Sumut dalam beberapa bulan ini. Namun, peternak belum mendapat penjelasan apa pun tentang penyakit tersebut.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah dinilai perlu fokus pada nasib peternak rakyat yang terdampak penyakit demam babi afrika atau ASF. Wujudnya dapat berupa kompensasi bagi peternak rakyat dan kerja sama penerapan biosekuritas dengan peternakan babi skala industri.

Berdasarkan data dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, babi yang sudah mati per 15 Desember 2019 telah mencapai 28.000-30.000 ekor. Perkiraan kerugian mencapai Rp 2 juta-Rp 3 juta per ekor.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan