logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊKenali Tanda Bahaya Pneumonia ...
Iklan

Kenali Tanda Bahaya Pneumonia pada Anak

Anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif berisiko 15 kali lebih besar terkena pneumonia. Sementara jika paparan anak terhadap asap biomassa dikurangi, hal itu bisa menurunkan kejadian pneumonia hingga 50 persen.

Oleh
Deonisia Arlinta
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Z7kQkx2w8fdhhlduoOAsrhndYs8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20180114_ENGLISH-GIZI-BURUK_A_web.jpg
Kompas/Wisnu Widiantoro

Beata (kiri) hanya bisa memandangi jenazah cucunya, Theresia Bewer (3), yang dibaringkan di belakang ibunya, Fransiska Buarmin (tidur), di rumah mereka di Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Minggu (14/1/2018). Theresia meninggal setelah tujuh hari dirawat di RSUD Agats karena menderita campak, gizi buruk, dan radang paru-paru (pneumonia).

JAKARTA, KOMPAS β€” Pneumonia masih menjadi penyebab utama kematian anak usia di bawah 5 tahun di Indonesia. Minimnya kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan serta deteksi dini mengakibatkan penanganan yang dibutuhkan menjadi terlambat.

Konsultan respirasi anak Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia, Nastiti Kaswandani, mengatakan, kematian pada anak akibat pneumonia seharusnya bisa dicegah jika ditangani sejak dini. Untuk itu, orangtua perlu mengenali gejala dan tanda bahaya pneumonia.

Editor:
hamzirwan
Bagikan