logo Kompas.id
β€Ί
Investigasiβ€ΊMelawan Permainan Calo dengan ...
Iklan

Melawan Permainan Calo dengan Kemitraan Petani

Petani padi masih tergantung dengan keberadaan tengkulak untuk membeli gabah mereka. Kemitraan bisa menjadi alternatif.

Oleh
MELATI MEWANGI, FAJAR RAMADHAN, JOHANES GALUH BIMANTARA, STEFANUS ATO, HARRY SUSILO
Β· 1 menit baca
Pekerja memindahkan karung beras di penggilingan padi di Desa Sukamaju, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/6/2024). Cuaca yang tidak menentu, kurangnya pasokan air, dan hama penggerek batang padi membuat produksi gabah berkurang. Satu hektar areal persawahan biasanya menghasilkan 7,8 ton gabah kering panen (GKP), tetapi panen kali ini hanya 3-4 ton GKP.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pekerja memindahkan karung beras di penggilingan padi di Desa Sukamaju, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/6/2024). Cuaca yang tidak menentu, kurangnya pasokan air, dan hama penggerek batang padi membuat produksi gabah berkurang. Satu hektar areal persawahan biasanya menghasilkan 7,8 ton gabah kering panen (GKP), tetapi panen kali ini hanya 3-4 ton GKP.

(Tulisan ke-8 dari 13)

JAKARTA, KOMPAS β€” Ketika musim panen tiba, sebagian petani sangat bergantung pada keberadaan tengkulak yang membeli gabah tanpa kepastian harga. Kemitraan secara langsung dengan petani dapat menyejahterakan mereka dengan menciptakan kepastian harga.

Editor:
ANDY RIZA HIDAYAT, HARRY SUSILO
Bagikan