logo Kompas.id
β€Ί
Investigasiβ€ΊGula Menjadi Candu bagi Orang ...
Iklan

Gula Menjadi Candu bagi Orang Indonesia

Hampir semua orang Indonesia menyukai konsumsi gula dalam berbagai makanan dan minuman. Dari data Badan Pusat Statistik, hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia tak bisa lepas dari konsumsi gula setiap harinya.

Oleh
MARGARETHA PUTERI ROSALINA, SATRIO PANGARSO WISANGGENI, ALBERTUS KRISNA
Β· 1 menit baca
Produk makanan yang dijual di salah satu minimarket di Palmerah Selatan, Jakarta Barat, Senin (14/11/2022). Konsumsi makanan dan minuman manis dengan kandungan gula yang tinggi dikenal sebagai salah satu pemicu diabetes. Pada tahun 2021, International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan ada 537 juta jiwa pada usia 20-79 tahun yang menderita diabetes. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat 643 juta pada 2030 dan 783 juta di pada 2045.
IVAN DWI KURNIA PUTRA

Produk makanan yang dijual di salah satu minimarket di Palmerah Selatan, Jakarta Barat, Senin (14/11/2022). Konsumsi makanan dan minuman manis dengan kandungan gula yang tinggi dikenal sebagai salah satu pemicu diabetes. Pada tahun 2021, International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan ada 537 juta jiwa pada usia 20-79 tahun yang menderita diabetes. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat 643 juta pada 2030 dan 783 juta di pada 2045.

JAKARTA, KOMPAS - Gula menjadi candu di semua lapisan masyarakat Indonesia. Padahal konsumsi gula berlebih dapat memicu berbagai penyakit dengan biaya perawatan yang tidak murah. Beban berganda muncul jika hal itu terjadi pada masyarakat miskin dan tidak memiliki jaminan kesehatan.

Harian Kompas menemukan ada 47,9 juta penduduk Indonesia mengonsumsi gula berlebih. Angka ini diperoleh dari pengolahan data konsumsi masyarakat di Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (Susenas BPS) tahun 2021. Dengan memilih 37 jenis makanan dan minuman berpemanis dari total 188 jenis bahan makanan dan makanan minuman jadi yang tersedia di Susenas, dapat dihitung konsumsi gula harian orang Indonesia.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan