INVESTIGASI
Penipu Cinta Terus Memperdaya
Pelaku masih aktif mencari korban berikutnya meski dilaporkan ke kepolisian. Bahkan, ketika perbuatannya diviralkan di media sosial, pelaku masih terus memperdaya korban lain.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F04%2F20%2F5257360a-3b1d-4850-a06f-9c9ca9f8a40e_jpg.jpg)
Korban penipu berkedok cinta Faris Ahmad Faza memperlihatkan barang bukti sebelum melapor ke polisi di Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (4/3/2022). Dalam 2021 sampai awal 2022, terlacak 9 korban oleh pelaku sama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
JAKARTA, KOMPAS - Lambatnya proses hukum membuat para pelaku penipuan berkedok cinta di media sosial dan aplikasi kencan bebas berkeliaran. Pelaku yang sudah dilaporkan ke kepolisian kembali beraksi mencari korban baru. Ia kembali memperdaya korban dengan karangan cerita fiktif untuk mengeksploitasi korban.
Investigasi Kompas menemukan, penipu berkedok cinta bisa kembali beraksi berkali-kali meski telah dilaporkan para korbannya ke polisi. Terduga penipu berkedok cinta seperti Faris Ahmad Faza (31) dan Mohammad Iqbal Pangestu (29) tetap leluasa beraksi meski korban telah melapor ke polisi. Para penipu ini kembali mengeksploitasi korban baru di tempat yang berbeda.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 2 dengan judul "Penipu Cinta Terus Memperdaya".
Baca Epaper Kompas