logo Kompas.id
β€Ί
Investigasiβ€ΊKonsumerisme Kecantikan dan...
Iklan

Konsumerisme Kecantikan dan Otonomi Atas Tubuh...

Dalam mengejar standar kecantikan, seseorang bisa menjadi subyek atau obyek konsumerisme. Itu semua tergantung kesadaran diri akan setiap pilihan dan risiko yang diambil.

Oleh
JOG/FRD/DIV/SKA/ILO
Β· 1 menit baca
Ruangan tempat Inah melakukan layanan kecantikan di rumahnya di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (28/3/2022). Terdapat dua kasur, tiang penyangga infus, serta sejumlah alat perawatan kecantikan di ruang tersebut.
TIM INVESTIGASI KOMPAS

Ruangan tempat Inah melakukan layanan kecantikan di rumahnya di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (28/3/2022). Terdapat dua kasur, tiang penyangga infus, serta sejumlah alat perawatan kecantikan di ruang tersebut.

Mengejar kecantikan sesuai standar yang tengah tren di tengah masyarakat memicu konsumerisme. Bahkan, jika jalannya dengan mengubah bagian tubuh tertentu. Hanya saja, seyogyanya setiap keputusan terhadap tubuh mesti berlandaskan kesadaran akan risiko dari setiap pilihan. Bukan karena terperdaya pengaruh yang lain.

Tak pernah terbersit niat Nicky (32) untuk memodifikasi bentuk wajahnya. Namun, begitu perempuan asal Sumatera Utara ini menggeluti pekerjaan penari di Ibu Kota, hal itu berubah. Pergaulan dengan sesama pekerja dunia hiburan memengaruhi keputusan untuk mengubah bentuk wajahnya, terutama bagian hidung.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan