logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPBB: Telegram Menjadi Alat...
Iklan

PBB: Telegram Menjadi Alat Utama Kejahatan Siber di Asia Tenggara

UNODC menyebut Telegram menawarkan kemudahan yang leluasa dijelajahi para penjahat. Sasarannya data konsumen.

Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
Β· 0 menit baca
Ikon aplikasi pesan instan Whatsapp (kiri), Telegram (tengah), dan Signal (kiri), seperti yang terlihat dalam sistem operasi iOS pada 21 Januari 2021.
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Ikon aplikasi pesan instan Whatsapp (kiri), Telegram (tengah), dan Signal (kiri), seperti yang terlihat dalam sistem operasi iOS pada 21 Januari 2021.

BANGKOK, SELASA – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Narkoba dan Kejahatan menyatakan aplikasi Telegram banyak dipergunakan jaringan kejahatan siber yang berbasis di kawasan Asia Tenggara. Aplikasi itu memungkinkan pelaku kejahatan yang terorganisasi untuk melakukan kegiatan ilegal.

Laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) yang dipublikasikan, Senin (7/10/2024) waktu setempat, menyatakan, kegiatan ilegal melalui aplikasi itu berupa peretasan data kartu kredit, kata sandi, dan riwayat peramban. Kegiatan ilegal juga meliputi perdagangan secara terbuka dari data yang diretas.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan