logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊTransfer Teknologi, Strategi...
Iklan

Transfer Teknologi, Strategi Indonesia Menembus Pasar Afrika

Transfer teknologi jadi celah Indonesia masuk pasar Afrika, terutama di tengah ketatnya persaingan lawan produk China.

Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
Β· 1 menit baca
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pupuk batubara antara Kementerian Pertanian Liberia, PT Saputra Global Harvest sebagai produsen pupuk batubara, dan Duta Besar RI untuk Nigeria, Selasa (3/9/2024), di Nusa Dua, Badung, Bali. Kerja sama ini merupakan bagian dari IAF 2024 yang berlangsung 1-3 September 2024.
KOMPAS / IRENE SARWINDANINGRUM

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pupuk batubara antara Kementerian Pertanian Liberia, PT Saputra Global Harvest sebagai produsen pupuk batubara, dan Duta Besar RI untuk Nigeria, Selasa (3/9/2024), di Nusa Dua, Badung, Bali. Kerja sama ini merupakan bagian dari IAF 2024 yang berlangsung 1-3 September 2024.

NUSA DUA, KOMPAS β€” Pupuk berbahan batubara buatan warga Indonesia, Raden Umar Hasan Saputra, diminati negara-negara Afrika. Sebanyak enam negara di Afrika telah meminta transfer teknologi pembuatan pupuk tersebut, diikuti pembangunan pabrik berkapasitas jutaan ton per tahun. Transfer teknologi dinilai sebagai celah besar untuk masuk pasar Afrika yang saat ini dikuasai China.

Tingginya minat Afrika terhadap pupuk batubara itu terlihat dalam ajang Forum Indonesia Afrika (IAF) 2024. Dari lima kepala negara yang hadir di IAF, dua di antaranya langsung menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk transfer teknologi pembuatan pupuk batubara tersebut.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan