Korea Selatan Selidiki Telegram atas Dugaan Pornografi Anak dan ”Deepfake”
Telegram menolak bekerja sama dengan kepolisian Korsel.
SEOUL, SENIN — Korea Selatan menyusul Perancis meluncurkan penyelidikan atas pelantar media sosial Telegram. Perusahaan milik Pavel Durov itu dituduh menyebarluaskan konten pornografi anak meskipun hasil dari kecerdasan buatan. Di dalam konten itu, wajah siswa-siswa di Korsel diedit ke tubuh digital seolah berada di dalam foto ataupun video porno.
Kantor berita Korsel, Yonhap, edisi Senin (2/9/2024) melaporkan bahwa aparat penegak hukum menyelidiki sekelompok mahasiswa. Mereka memiliki kanal terenkripsi di Telegram yang isinya menyebarkan konten pornografi yang diolah dengan menggunakan foto-foto mahasiswi. Ketika ditelisik lebih lanjut, di kanal itu juga ada konten dengan subyek anak-anak dan remaja.