Dari Para Olimpian Dunia Perlu Belajar
”Jangan sampai kita lupa, perang adalah sebuah kekalahan,” kata Paus Fransiskus. Dialog, tidak pernah membunuh.
Olimpiade Paris 2024 baru saja usai. Setiap kompetisi sengit tuntas dalam peluk dan jabat erat mereka yang baru saja berlaga. Persaingan keras hanya ada di arena. Selebihnya adalah mitra, apa pun warna bendera yang mereka bela. Memang ada rasa kecewa, bila target yang dicanangkan tidak tercapai secara sempurna. Namun, para atlet itu tidak tenggelam di dalamnya. Sportivitas membuat jiwa mereka lepas-bebas.
Layaklah bila tepuk tangan meriah selalu ditujukan untuk mereka di setiap akhir lomba. Untuk siapa pun mereka, entah peraih medali emas, perak, perunggu, atau yang bahkan tidak mencatatkan namanya di papan juara. Karena bagi penonton, para olimpian adalah barisan para kampiun.