Keluarga Korban Lion Air JT-610 Kecam Pengakuan Bersalah Boeing, Kenapa?
Kesepakatan pengakuan bersalah antara Boeing dan Departemen Kehakiman AS dinilai tidak mengakui hilangnya 346 nyawa.
Clariss Moore, orangtua Danielle, salah satu korban kecelakaan Boeing 737 Max 8 di Etiopia, memegang foto putrinya dalam konferensi pers di Capitol Hill, Washington DC, AS, 18 Juni 2024.
NEW YORK, SELASA — Keluarga korban insiden kecelakaan Lion Air JT-610 dan Ethiopian Airlines ET-302 keberatan atas kesepakatan pengakuan bersalah yang diambil Boeing dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Sebab, kesepakatan itu hanya mengakui Boeing bersalah atas tuduhan konspirasi penipuan, tetapi tidak mencakup pengakuan bersalah atau proses pidana atas terbunuhnya 346 orang di dua pesawat tersebut.
Dokumen pengadilan yang diajukan di Texas, AS, Minggu (7/7/2024), mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah setuju untuk mengaku bersalah atas konspirasi guna menipu AS selama sertifikasi pesawat Max. Hal ini terkait dua kecelakaan fatal 737 Max 8 yang mengakibatkan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dan Ethiopian Airlines ET-302 pada 2018 dan 2019.