Iran di Simpang Pertarungan Kubu Konservatif dan Reformis
Persaingan ketat kubu konservatif dan reformis menunjukkan harapan banyak warga akan perubahan kebijakan di Iran.
Dibayangi apatisme warga terhadap pemilihan presiden baru, waktu pemilihan presiden Iran diperpanjang hingga tiga kali. Hasil penghitungan sementara menunjukkan persaingan sengit antara kubu konservatif garis keras dan kubu reformis yang berhaluan moderat. Tipisnya perbedaan suara menyiratkan Iran tengah di persimpangan haluan.
Hasil penghitungan sementara pemilihan presiden Iran yang diumumkan, Sabtu (29/6/2024), menempatkan calon konservatif, Saeed Jalili, bersaing dengan calon reformis Masoud Pezeshkian. Mohsen Eslami, juru bicara Komisi Pemilihan Umum Iran, mengumumkan, seperti dilansir kantor berita Associated Press hingga pukul 15.30, Jalili memperoleh 9,4 juta suara, sedangkan Pezeshkian 10,4 juta suara.