logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊInvestigasi Reuters: Akibat...
Iklan

Investigasi Reuters: Akibat Kampanye Hitam, Facebook Panggil Pejabat Militer AS (Bagian 4-Selesai)

Pentagon menggunakan akun medsos, menyebar informasi ke negara Muslim soal vaksin Covid-19 buatan China mengandung babi.

Oleh
IWAN SANTOSA
Β· 1 menit baca
Foto tanggal 23 Oktober 2019 ini memperlihatkan CEO Facebook Mark Zuckerberg (kiri) memberikan keterangan dalam sidang Komite Layanan Keuangan DPR AS di Capitol Hill, Washington DC, AS.
AP PHOTO/ANDREW HARNIK, FILE

Foto tanggal 23 Oktober 2019 ini memperlihatkan CEO Facebook Mark Zuckerberg (kiri) memberikan keterangan dalam sidang Komite Layanan Keuangan DPR AS di Capitol Hill, Washington DC, AS.

Memasuki musim panas tahun 2020, kampanye propaganda Pentagon mulai merangsek menyebar pesan yang lebih buruk sehingga menarik perhatian para petinggi perusahaan media sosial yang dijadikan platform untuk kampanye hitam tersebut. Tiga mantan pejabat militer AS mengungkapkan kepada Reuters bahwa para pejabat militer Komando Tengah Amerika Serikat yang membawahkan operasi di Timur Tengah dan Asia Tengah meluncurkan operasi perang urat saraf menghadapi Covid-19.

Walaupun vaksin Covid-19 buatan China baru akan diedarkan beberapa bulan ke depan, kontroversi sudah beredar di dunia Islam mengenai kemungkinan vaksin buatan China tersebut mengandung gelatin dari babi. Dalam Islam, hukum asal bahan baku dari babi adalah haram, meskipun dalam kondisi darurat untuk menyelamatkan nyawa, mengonsumsi atau menggunakan bahan baku vaksin dari babi diperbolehkan.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan