logo Kompas.id
Internasional”Nepo Baby” dalam Politik...
Iklan

”Nepo Baby” dalam Politik Boleh, Asal…

Lahir di dinasti politik sah-sah saja selama orangnya memang kompeten dan terpilih secara jujur.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
· 1 menit baca
Presiden Filipina Ferdinand Marcos berpidato dalam Shangri La Dialogue 2024, Jumat (31/5/2024), di Singapura.
KOMPAS/TANGKAPAN LAYAR/KRIS MADA

Presiden Filipina Ferdinand Marcos berpidato dalam Shangri La Dialogue 2024, Jumat (31/5/2024), di Singapura.

Praktik dinasti politik bukan hal baru di dunia modern. Praktik ini pun tidak khusus terjadi di negara-negara tertentu. Hampir di semua negara, mulai dari Timur sampai ke Barat, dinasti politik ada dan aktif di pemerintahan. Fakta ini tidak sepenuhnya buruk. Semua tergantung dari transparansi dan keadilan dalam proses memperoleh tampuk kepemimpinan dan kompetensi si nepo baby yang bersangkutan.

Di Asia Tenggara, saat ini ada beberapa kepala negara yang berasal dari dinasti politik. Paling terkenal adalah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, putra dari Presiden Filipina 1965-1986, Ferdinand Marcos. Wakilnya adalah Sara Duterte-Carpio, putri dari Presiden Filipina 2016-2022 Rodrigo Duterte. Sementara mantan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long yang baru mengundurkan diri adalah putra dari PM Lee Kuan Yew.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan