logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊBersiasat Hidup dengan...
Iklan

Bersiasat Hidup dengan Gelombang Panas di Sekolah

Kaus dari bahan cepat kering, kipas angin, dan desain sekolah menjadi bekal sekolah di Singapura melawan sengatan panas.

Oleh
LUKI AULIA
Β· 1 menit baca
Anak-anak berlari di belakang truk penyemprot air di jalanan yang panas di New Delhi, India, 28 Met 2024.
AFP/ARUN SANKAR

Anak-anak berlari di belakang truk penyemprot air di jalanan yang panas di New Delhi, India, 28 Met 2024.

Akibat suhu panas ekstrem, banyak sekolah terpaksa tutup sementara demi keselamatan para siswa dan staf sekolah. Di Asia, hal itu antara lain dilakukan di Thailand, Filipina, dan India. Namun, sekolah di Singapura tetap berjalan normal. Padahal, Badan Meteorologi Singapura mencatat suhu harian tertingginya mencapai 36,4 derajat celsius di daerah Paya Lebar pada 26 April 2024.

Itu sudah dianggap suhu terpanas di Singapura. Meski panas menyengat, sebagian besar gedung sekolah dasar dan sekolah menengah tetap bertahan tidak memasang mesin penyejuk udara (AC). Mereka sudah mengantisipasi hawa panas seperti ini dengan berbagai cara yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan