logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊKonsumen dan Rencana Energi...
Iklan

Konsumen dan Rencana Energi Bersih AS Bisa Jadi Korban Kebijakan Biden

AS mengulang pola beberapa dekade lalu. Dulu, AS cemas pada gelombang mobil murah Jepang. Kini, giliran China.

Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN, KRIS MADA
Β· 1 menit baca
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan kenaikan tarif bea masuk aneka komoditas impor dari China, Selasa (14/5/2024) siang, di Gedung Putih.
AP / SUSAN WALSH

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan kenaikan tarif bea masuk aneka komoditas impor dari China, Selasa (14/5/2024) siang, di Gedung Putih.

WASHINGTON DC, RABU β€” Seperti Donald Trump, Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga menaikkan tarif bea masuk impor aneka produk China. Keputusan itu bisa memukul konsumen di AS. Rencana itu mendorong transisi ke energi dan ekonomi bersih AS ikut terdampak. Padahal, kini lebih banyak mobil listrik AS masuk China dibandingkan sebaliknya.

Biden mengumumkan aturan baru untuk menaikkan tarif bea masuk impor (BMI) pada Selasa (14/5/2024) siang waktu Washington DC atau Rabu dini hari WIB. ”Para pekerja Amerika mampu bekerja lebih keras dan bersaing lebih ketat dengan siapa pun selama persaingan berjalan adil. Akan tetapi, sudah lama (persaingan) itu berjalan tidak adil,” ujarnya.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI, KRIS MADA
Bagikan