logo Kompas.id
InternasionalRela Mati demi Negara? Wajib...
Iklan

Rela Mati demi Negara? Wajib Militer Kini Jadi Agenda Negara-negara Kaya

Titik konflik meluas. Wajib militer mulai dilirik lagi. Hanya saja, tak mudah menarik minat anak muda ikut bela negara.

Oleh
LUKI AULIA
· 1 menit baca
Layar TV Stasiun Kereta Seoul menampilkan gambar RM (kiri) dan V, anggota band K-pop Korea Selatan, BTS, pada program berita di Seoul, Korsel, 11 Desember 2023. RM dan V memulai tugas wajib militer (wamil) berdasarkan undang-undang di Korsel. Dua hari kemudian, dua rekan band mereka, Jimin dan Jung Kook, dijadwalkan menyusul ikut wamil.
AP/AHN YOUNG-JOON

Layar TV Stasiun Kereta Seoul menampilkan gambar RM (kiri) dan V, anggota band K-pop Korea Selatan, BTS, pada program berita di Seoul, Korsel, 11 Desember 2023. RM dan V memulai tugas wajib militer (wamil) berdasarkan undang-undang di Korsel. Dua hari kemudian, dua rekan band mereka, Jimin dan Jung Kook, dijadwalkan menyusul ikut wamil.

Kebijakan wajib militer kembali ramai dibahas di Eropa. Barangkali ini karena kemungkinan kekalahan Ukraina yang tampak besar dalam menghadapi invasi Rusia. Atau bisa juga karena ancaman keluarnya Amerika Serikat dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jika Donald Trump terpilih kembali menjadi presiden AS.

Jerman sudah mengajak negara-negara tetangganya di Eropa untuk bersiap perang dengan merekrut lebih banyak tentara melalui wajib militer. Inggris juga menyerukan hal senada, tetapi lebih memilih memakai istilah ”tentara warga”, bukan wajib militer.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan