Iklan
Utang Negara AS Menjadi Keprihatinan di Tengah Beban Geopolitik
Kesinambungan utang dan terus mengandalkan utang adalah hal mustahil bagi negara mana pun.
Sejak invasi kedua Amerika Serikat di Irak pada 2003, sudah muncul keprihatinan tentang potensi beban utang negara AS di masa depan. Ekonom AS, Joseph E Stiglitz, menyatakan, invasi ke Irak oleh AS, negara dengan tingkat tabungan nol persen, akan membuat utang terpaksa bertambah.
Biaya invasi tidak hanya untuk keperluan serangan, tetapi juga kompensasi bagi aparat militer yang cedera dan biaya mempertahankan pasukan AS di Irak bertahun-tahun. Maka, ketika dikatakan biaya invasi pada awalnya hanya sekitar 100 miliar dollar AS, Stiglitz mengalkulasi biaya invasi bisa mencapai triliunan dollar AS selama bertahun-tahun kependudukan di Irak.