China Makin Waspada terhadap Mata-mata
China khawatir warganya jadi incaran agen mata-mata asing. Terbukti ada warganya diperas untuk barter informasi rahasia.
Pada 19 Mei 2014, arsip foto materi pers ditampilkan di Departemen Kehakiman di Washington, AS, sebelum Jaksa Agung Eric Holder mengumumkan bahwa dewan juri AS telah mendakwa lima peretas China dengan spionase ekonomi dan pencurian rahasia dagang. Ini tuduhan kriminal pertama terhadap pejabat militer China dalam kasus spionase dunia maya internasional.
Li Si, laki-laki warga China, diajak pergi ke sebuah kelab malam yang juga tempat hiburan dewasa oleh seorang pemandu wisata lokal ketika sedang melawat ke luar negeri untuk kepentingan bisnis. Di tempat itu dia disuruh memilih beberapa orang yang bisa menemaninya dan bermalam. Tidak disebutkan secara spesifik kapan dan di mana lokasi kejadiannya.
Li, yang diduga bekerja di sebuah perusahaan milik negara, tidak sadar bahwa aktivitasnya sedang diawasi. Dia baru sadar ketika ada beberapa orang asing berbadan kekar dan berseragam yang menerobos masuk ke ruangan yang dia gunakan. Mereka lalu memotretnya dalam keadaan telanjang.