Larang Logam Tanah Jarang, China Tambah Ancaman pada Industri Teknologi Tinggi
Hingga 60 persen penambangan LTJ global dikendalikan China. Beijing juga mengendalikan 90 persen pengelolan dan pemurnian LTJ. China sulit disaingi pada sektor itu.
![Uji coba proses daur ulang mineral langka diuji coba di Atomic Energy and Alternative Energies Commission (CEA) in Marcoule, Perancis, pada September 2023. Mineral langka dibutuhkan dalam pembuatan aneka produk teknologi tinggi.](https://cdn-assetd.kompas.id/4vCaWHFMHjYHvs6Hx8TZQgby3Pk=/1024x678/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F29%2Fa47e4b1b-82fc-47cc-be7c-81f3db3108b5_jpg.jpg)
Uji coba proses daur ulang mineral langka diuji coba di Atomic Energy and Alternative Energies Commission (CEA) in Marcoule, Perancis, pada September 2023. Mineral langka dibutuhkan dalam pembuatan aneka produk teknologi tinggi.
BEIJING, JUMAT β Beijing menambah ancaman pada kelangsungan industri teknologi tinggi di sejumlah negara. Ancaman terbaru berupa larangan ekspor teknologi penambangan dan pengolahan logam tanah jarang (LTJ).
Dilaporkan The Financial Times dan Reuters pada Jumat (22/12/2023), larangan itu diumumkan Kementerian Perdagangan China. Walakin, Beijing tidak memaparkan lebih lanjut soal larangan itu.