logo Kompas.id
InternasionalSheikh Nawaf, ”Emir Pemaaf”...
Iklan

Sheikh Nawaf, ”Emir Pemaaf” Pembangun Jembatan Berbagai Perbedaan

Di kalangan diplomat, Sheikh Nawaf dipandang sebagai jembatan dan pembangun konsensus. Di bawah kepemimpinannya, Kuwait menjalankan kebijakan luar negeri yang menjaga keseimbangan hubungan dengan negara-negara tetangga.

Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
· 1 menit baca
Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, kala masih menjabat Putra Mahkota Kuwait, menghadiri sidang sesi penutup KTT Ke-25 Liga Arab di Istana Bayan, Kuwait City, Kuwait, 26 Maret 2014. Ia meninggal dunia saat menjabat sebagai Emir Kuwait, Sabtu (16/12/2023), dalam usia 86 tahun.
AP/NASSER WAGGI

Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, kala masih menjabat Putra Mahkota Kuwait, menghadiri sidang sesi penutup KTT Ke-25 Liga Arab di Istana Bayan, Kuwait City, Kuwait, 26 Maret 2014. Ia meninggal dunia saat menjabat sebagai Emir Kuwait, Sabtu (16/12/2023), dalam usia 86 tahun.

KUWAIT CITY, MINGGU — Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah wafat, Sabtu (16/12/2023), setelah tiga tahun memimpin dengan berupaya menyelesaikan berbagai perselisihan internal di negaranya. Ia meninggal dunia dalam usia 86 tahun.

Saat kabar duka itu tiba, televisi pemerintahan Kuwait menghentikan siaran dan menggantikan dengan tayangan lantunan ayat-ayat Al Quran. ”Dengan kesedihan mendalam, kami—rakyat Kuwait, negara-negara Arab dan Islam, serta para sahabat di seluruh dunia—kehilangan Almarhum Yang Mulia Emir Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, yang berpulang ke hadirat Allah hari ini,” kata Sheikh Mohammed Abdullah al-Sabah, Menteri Urusan Keemiran, saat membacakan berita duka.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan