logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊHidup Tak Layak Para Pekerja...
Iklan

Hidup Tak Layak Para Pekerja Pabrik Pembuat Baju Mahal

Pekerja garmen jenama dunia di Bangladesh menuntut upah naik jadi Rp 3,3 juta, tetapi hanya dipenuhi Rp 1,8 juta.

Oleh
LUKI AULIA
Β· 1 menit baca
Pekerja garmen keluar pabrik saat jam istirahat di Ashulia, Bangladesh, Rabu (8/11/2023), sehari setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum untuk pekerja garmen. Bangladesh menaikkan gaji bulanan minimum bagi empat juta pekerja garmen sebesar 56,25 persen. Keputusan ini langsung ditolak serikat pekerja yang menginginkan kenaikan gaji hampir tiga kali lipat.
AFP/MUNIR UZ ZAMAN

Pekerja garmen keluar pabrik saat jam istirahat di Ashulia, Bangladesh, Rabu (8/11/2023), sehari setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum untuk pekerja garmen. Bangladesh menaikkan gaji bulanan minimum bagi empat juta pekerja garmen sebesar 56,25 persen. Keputusan ini langsung ditolak serikat pekerja yang menginginkan kenaikan gaji hampir tiga kali lipat.

DHAKA, RABU β€” Setidaknya dua buruh perempuan tewas dan beberapa lain cedera pada Rabu (8/11/2023). Korban jatuh setelah polisi menembak ke arah pekerja industri garmen yang berunjuk rasa di Gazipur, Bangladesh.

Pabrik-pabrik di Bangladesh memasok jenama terkemuka, seperti H&M, Gap Inc, Levi’s, Walmart, Zara, Marks and Spencer, Primark, Aldi Inditex, dan Bestseller hingga Hugo Boss dan Lululemon. Meski jenama itu mendapat omzet besar, para pembuatnya hidup tak layak di Bangladesh.

Editor:
KRIS MADA
Bagikan