logo Kompas.id
›
Internasional›Islam Moderat, Modal Berharga ...
Iklan

Islam Moderat, Modal Berharga Indonesia Berkiprah di Dunia

Sejumlah warga Muslim Australia berkunjung ke Indonesia dalam program pertukaran Muslim antarkedua negara. Mereka ingin memperdalam berbagai hal soal Islam dan komunitas di Indonesia untuk bisa diterapkan di Australia.

Oleh
MAHDI MUHAMMAD
· 1 menit baca
Dosen dan para pengajar Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) berdiskusi dengan 14 peserta Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia atau Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) 2023 di Kampus UIII Cisalak, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/9/2023).
KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD

Dosen dan para pengajar Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) berdiskusi dengan 14 peserta Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia atau Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) 2023 di Kampus UIII Cisalak, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/9/2023).

Sebuah pertanyaan tajam terlontar dari seorang peserta Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia (AIMEP) tahun 2023 saat bertemu dengan sejumlah dosen dan pimpinan Universitas Islam Internasional Indonesia, di Cisalak, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/9/2023). Pertanyaannya, bagaimana mendudukkan persoalan hukum Islam yang tampak tidak selalu sejalan dengan era modern.

Zezen Zaenal Mutaqin, Ketua Program MA dan dosen Fakultas Agama Islam Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), yang mendalami ilmu hadits, hukum Islam, dan ilmu hukum kontemporer, menyebut bahwa ada beberapa hal yang harus dipahami. Misalnya, asal usul atau riwayat hadits—salah satu sumber utama hukum Islam—dalam bahasa Arab, pemahaman kultur tempat ajaran itu berkembang dan paradigma para penyusun ilmu hukum kontemporer.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan