logo Kompas.id
InternasionalASEAN Bisa Menua Sebelum Kaya
Iklan

ASEAN Bisa Menua Sebelum Kaya

Bagi ASEAN, apakah hierarki kepimpinan ekonomi Jepang akan berlanjut dengan China? Atau akan win-win? Hipotesisnya, pola serupa terjadi, ada asimetri. Perbedaan mungkin hanya pada derajadnya.

Oleh
SIMON P SARAGIH S
· 1 menit baca
Presiden Joko Widodo berfoto bersama di tangga Istana Merdeka seusai peresmian pembukaan ASEAN Business and Investment Summit di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/9/2023). Saat memberikan sambutan pada acara tersebut, Kepala Negara meminta ASEAN memiliki strategi taktis dan luar biasa.
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Presiden Joko Widodo berfoto bersama di tangga Istana Merdeka seusai peresmian pembukaan ASEAN Business and Investment Summit di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/9/2023). Saat memberikan sambutan pada acara tersebut, Kepala Negara meminta ASEAN memiliki strategi taktis dan luar biasa.

Ekonomi ASEAN mandek, tidak kunjung beranjak dari status berpendapatan menengah ke tinggi. Kecuali Singapura, ASEAN terjebak hanya pada status itu belasan atau puluhan tahun, disebut middle income trap. Ciri-ciri ekonomi negara seperti ini adalah pertumbuhan yang melambat, upah riil mandek atau anjlok, pendapatan timpang, dan maraknya kegiatan sektor informal.

Demografi muda di negara yang terperangkap berpotensi menua sebelum kaya. “Akankah penduduk negara-negara berkembang Asia menua sebelum sempat kaya?” demikian Anoop Singh, Direktur Departemen Asia Pasifik IMF menuliskan, 29 April 2015. Pertumbuhan di Indonesia, Malaysia, Thailand melambat dan lebih rendah dari pertumbuhan sebelum krisis 1997. Emerging Asia: At Risk of the “Middle-Income Trap”? (imf.org)

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan