logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊBRICS, Bola Salju Para...
Iklan

BRICS, Bola Salju Para Pecundang

KTT BRICS ke-15 di Afrika Selatan menjadi tonggak penting dalam momentum pembentukan tata dunia baru setelah era unipolar tergusur era multipolar pada 2017. Para pecundang? Bisa? Kenapa tidak.

Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Β· 1 menit baca
(Dari kiri ke kanan) Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berpose pada sesi foto bersama pada KTT ke-15 BRICS di Sandton Convention Centre di Johannesburg, Afrika Selatan, Rabu (23/8/2023).
(GIANLUIGI GUERCIA/POOL VIA AP)

(Dari kiri ke kanan) Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berpose pada sesi foto bersama pada KTT ke-15 BRICS di Sandton Convention Centre di Johannesburg, Afrika Selatan, Rabu (23/8/2023).

BRICS kini tak lagi sekadar kumpulan lima negara, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Dengan perluasan keanggotaan dan pembangunan sejumlah infrastruktur lembaga keuangan, blok yang akan terus membesar itu akan bergumul dengan status quo alias Barat yang pada akhirnya akan melahirkan keseimbangan baru, bahkan tata dunia baru.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, 22-24 Agustus 2023, berlangsung saat dunia dalam persimpangan zaman. Ada banyak tantangan unik sekaligus global yang harus dijawab secara kolektif.

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO, FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan